
BELAJAR LANGSUNG DARI KEARIFAN LOKAL: SMAS KRISTEN HARAPAN KUNJUNGI DESA PENGLIPURAN
Desa Penglipuran yang dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia menjadi saksi aktivitas edukatif yang menyenangkan. Selama dua hari berturut-turut, tanggal 10 dan 11 April 2025, para murid dari SMAS Kristen Harapan mengadakan kegiatan belajar di luar sekolah dengan mengunjungi Desa Penglipuran, Bangli sebagai bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan topik Kearifan Lokal.
Kegiatan ini diikuti oleh murid kelas X, dengan pembagian: tanggal 10 April untuk kelas X-1 hingga X-6, dan tanggal 11 April untuk kelas X-7 hingga X-11. Dengan mengendarai bus, rombongan berangkat dari sekolah sekitar pukul 08.00 WITA dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, didampingi oleh wali kelas masing-masing serta oleh wakil kepala sekolah.
Setibanya di Desa Penglipuran, para murid disambut suasana damai dan asri desa adat. Setelah sesi foto bersama, murid langsung melaksanakan kegiatan observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dibagi dalam kelompok kecil berisi 2–3 orang tiap kelompok, murid bertugas mengobservasi satu rumah warga yang nomornya telah ditentukan oleh Koordinator P5, yaitu Ibu Ni Made Dewi Astuti, S.Si.
Dengan sikap sopan dan penuh hormat, siswa mulai masuk ke rumah-rumah warga untuk menggali informasi berdasarkan 4 aspek yang telah ditentukan dalam lembar observasi yaitu: struktur dan tata ruang, arsitektur dan lingkungan, kehidupan sosial-ekonomi, serta pengalaman belajar. Meski ada beberapa warga yang enggan diwawancarai karena alasan privasi, para siswa menunjukkan kedewasaan dengan menghormati dan mencari rumah lain untuk melanjutkan observasi.
Tak hanya berinteraksi dengan warga, siswa juga menyusuri hutan bambu yang rindang dan menyejukkan. Di tengah perjalanan, sebagian siswa sempat mampir ke Kafe Bambu dan Kafe Kebun untuk menikmati minuman tradisional serta camilan khas desa. Kegiatan berakhir pada pukul 13.00 WITA, dan para siswa pun kembali ke sekolah dengan membawa pengalaman yang membekas.
Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan para siswa mengenai nilai-nilai lokal, tetapi juga menjadi bentuk nyata pembelajaran yang menanamkan rasa hormat, empati, serta pemahaman akan pentingnya menjaga budaya dan lingkungan.
Pada tahap Refleksi dan Tindak lanjut, siswa memberikan kesan dan pesannya terkait kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ke Desa Penglipuran. Kesan dari mereka melalui eksplorasi langsung, kami bisa melihat dan merasakan kekayaan budaya, tradisi, budaya, sosial dan kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik. Suasana desa yang bersih, asri, serta keramahan masyarakatnya meninggalkan kesan mendalam tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan dikembangkan, agar lebih banyak generasi muda yang mengenal dan mencintai budaya lokal. Kami juga berpesan agar semua pihak terus mendukung upaya pelestarian desa-desa adat seperti Penglipuran, sehingga nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur tetap hidup dan menginspirasi masa depan bangsa.
Dengan semangat Pancasila dan cinta budaya, SMAS Kristen Harapan membuktikan bahwa pembelajaran bermakna bukan hanya berasal dari ruang kelas, namun di tengah bambu dan rumah-rumah adat yang bersahaja mendapatkan pengalaman belajar yang tak terlupakan.